Hi Readers!
Media sosial pada saat ini bagaikan senjata, bisa diibaratkan sebagai perpanjangan mulut seseorang atau organisasi untuk menyampaikan banyak hal, baik hal yang berguna bahkan spamming.
|
Instagram icon |
Berbicara soal media sosial, akhir-akhir ini saya perhatikan salah satu akun media sosial yang saya miliki yaitu Istagram
@wuriw_ ada yang aneh, yaitu penurunan jumlah likers. Saya memang tidak terlalu aktif di Intagram, awal membuat akun Instagram pada tahun 2012, tetapi hanya memposting foto beberapa kali. Saking jarang update sampai akhirnya lupa password akun instagram tersebut, saya juga tidak bisa mereset password via email karena akun email yang di pakai untuk mendaftarkan Instagram tersebut juga lupa passwordnya. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak main instagram sampai tahun 2015, dan baru membuat akun Instagram lagi yaitu
@wuriw_.
|
Akun Instagram Saya |
Berhubung kurang eksis di Instagram, follower saya pun hanya sedikit dan jumlah likers nya pun hanya sedikit sekali. Terkadang saya heran dengan foto-foto teman saya di Instagram memiliki jumlah likers yang sangat banyak sampai ratusan bahkan ribuan like yang dia dapat sekali posting foto. Sedangkan saya paling banyak 30 likers sejauh ini (pukpukpuk T_T).
Sayapun pernah googling-gooling bagaimana cara agar eksis di Instagram. Banyak tips yang saya dapat, dari mulai menaruh hastag (#) sebanyak-banyaknya yang berhubungan dengan postingan, sampai waktu kapan sebaiknya mengupload foto di Instagram. Dari situ saya mengenal istilah hastag #instadaily #like4like #likeforlike dan lain-lain.
Benar saja, setelah saya menerapkan hastag tersebut di foto Instagram saya, banyak like-like muncul yang berasal dari akun yang tidak saya follow, tidak memfollow saya dan kebanyakan akun bule. Pernah iseng mengunjungi beberapa profil mereka, yang saya temukan hanya beberapa foto saja, dan biasanya foto yang ditampilkan seperti gambar-gambar yang sering muncul di internet. Bahkan ada juga yang tidak ada postingan sama sekali di akun-akun tersebut.
|
Jumlah likers "agak" banyak |
Yang memunculkan tanya di benak saya adalah, akhir-akhir ini postingan saya hanya mendapat sedikit like dari sebelum-sebelum nya. Padahal hastag sudah sangat hebring di caption foto postingan. Dan jumlah like tetap sedikit. Awalnya saya berfikir mungkin postingan saya kurang bermutu atau kurang menarik, sehingga Instagrammers enggan untuk memberikan like nya (hihihihi udah kayak fakir like IG aja...... becanda gaiiisss). Sehingga saya ya cuma ngebatin saja di dalam hati, toh tidak terlalu penting juga buat hidup saya hehehe.
Sampai barusan di Grup Facebook Blogger Perempuan, salah satu anggota yaitu Mbak "Sis Sy" mengomentari salah satu postingan Mbak "Alaika Abdullah", saya pun tertarik untuk mengomentari karena merasakan hal yang sama.
|
Pertanyaan Mbak Sis Sy |
"Mbak Alaika Abdullah & manteman, apa ada yg pernah mengalami like di instagram menurun drastis? aku biasanya dapat 20-50like di tiap post, tapi mendadak jadi kurang dari 10 saja. Padahal follower aku generic, nggak pernah beli. perubahan yang aku lakukan cuma mengganti kata-kata di profilenya, apakah ngaruh? mohon bantuannya manteman :( "
Kami pun berdiskusi masalah tersebut sampai tiba Mbak Alaika memberikan kometar sambil mengetag seseorang bernama Mbak "Kartika Putri Mentari". Ternyata respon beliau sangat cepat dan tanggap menjawab kebingungan saya dan Mbak Sis Sy.
|
Jawaban Mbak Kartika |
Setelah sharing sedikit dengan Mbak Kartika akhirnya sekarang saya mengerti, ternyata Instagram baru mengupgrade API untuk mengupgrade fitur baru yang salah satunya adalah dapat menghidden comment, dan sekaligus Instagram mem banned akun-akun jungker atau spam.
Berarti akun-akun yang tidak saya kenal tetapi suka like-like dan saat di kunjungi ke profilnya kebanyakan adalah akun jungker atau spammer. Beliau juga menyarankan agar mengurangi pemakaian hastag spamming seperti #like4like dan lain lain. Dan lebih menyarankan menggunakan #instanesia dan sejenisnya. Penasaran akhirnya saya kepoin akun Mbak Kartika ini, kenapa mbak Alaika mengetag namanya dan ternyata dia seorang social media socialist.
Ok, terima kasih untuk diskusi bermanfaat nya sore hari ini, ya walaupun hanya melalui kolom komentar di Grup Facebook. Terima kasih untuk mbak Sis Sy, Mbak Alaika dan terutama Mbak Kartika untuk penjelasannya.
Bagaimana dengan teman-teman? apakah ada yang mengalami hal yang sama seperti saya? atau gak ngeh? atau bahkan tidak perduli? atau mungkin ada yang bekerja di Instagram sehingga bisa menjelaskan lebih detail lagi?
Kembali lagi ke pribadi masing-masing karena setiap orang berhak berpendapat. Melihat tujuan awal kita bersosial media bukan sekedar menanti like ataupun kometar. Mau banyak atau sedikit like, ada atau tidak ada kometar, terus lah berkarya (Gapapa jelek yang penting sombong *ChandraLiowQuote). Sampaikanlah yang ingin disampaikan melalui sosial media dengan bijak agar bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman kita di sosial media tersebut. Lebih di rem lagi komentar-kometar bernada nyiyir atau membully orang lain, terlebih-lebih orang yang kita belum kenal secara langsung.
Selamat sore ^_^v