Hi Traveller!
Saya mau share nih, sebenernya ini very very latepost tentang kunjungan saya
dan suami saya ke sebuah kota kecil nan elok yaitu Kabupaten Magelang. Dalam
rangka bulan madu sekalian wisata bebatuan yang sangat keren.
Apa yang anda pikirkan jika mendengar kata magelang?
Hanya ada Candi
Borobudur?
Dan anda salah
besar.....hahahaha
Saya dan suami yang
berada disana selama 4 hari saja tidak bisa menjelajah semua tempat wisata yang
keren disana.
1. Perjalanan dari Jakarta menuju Muntilan
Peron Stasiun Kutoarjo |
Kami berkunjung ke
Kabupaten Magelang benar- benar backpacer. Malah tadinya suami berencana
mengajak keliling ke beberapa kota di Jawa Tengah dengan niat tidak perlu
booking hotel karena dia pikir kami akan tidur saat diperjalanan atau kereta
saja (hiks parah banget) hahahaha.
Tapi ternyata kenyataan
gak separah rencana awal kok. Kami booking penginapan yang bagus, unik, etnik
dan keren dan posisinya yang sangat strategis dekat dengan Candi
Borobudur.
Oke mulai dari
perjalanan ya, kami berangkat naik kereta ekonomi Progo pricenya cuma IDR 75K
per orang, buat pulangnya IDR 80K per orang dengan kereta Kutojaya Utara. Nih
penampakan e - ticketnya. Kami berangkat dari Stasiun Pasar Senen malam hari
dan sampai di tujuan sebelum subuh. Murah meriah dan seru naik kereta
ekonomi walaupun agak pegel sih, dan akhirnya kami sampai di Stasiun Kutoarjo.
Walaupun bapak saya asli
Purworejo tapi jujur ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Stasiun
Kutoarjo. Stasiun nya tidak terlalu besar, tetapi lumayan lengkap fasilitasnya
dan bersih. Musholanya bersih dan nyaman, sepoi - sepoi adem karena design nya
terbuka.
Kami sampai di Stasiun
Kutoarjo saat masih masih subuh, udaranya dingin dan sejuk, hawanya sangat
berbeda dengan di Jakarta atau Bekasi (yaiyalah....), atau mungkin karena ini
tanah kelahiran leluhur saya dari keluarga Bapak (apasih sok - sok hubung -
hubungin).
Stasiun Kutoarjo |
Lanjut keluar dari
stasiun, saya kira diluar stasiun itu adalah jalan raya seperti kebanyakan
stasiun di Jakarta, ternyata jalanan kecil mirip jalanan komplek perumahan dan
tidak terlalu padat.
Keluar pagar stasiun
kami langsung disambut oleh pemandangan abang-abang becak dan abang-abang ojek
yang berjejer dengan sigap menawarkan jasa ojek dan becaknya kepada kami. Kami
hanya tersenyum berlaga cuek sotoy hahahaha karena memang rencana awal kami akan
jalan kaki saja ke terminal kutoarjo (padahal kami berdua juga belum tau
seberapa jauh jarak dari stasiun ke terminal).
Perut terasa lapar,
akhirnya kami memutuskan untuk mampir di warung tidak jauh dari stasiun
Kutoarjo. Kami memesan soto ayam bening plus teh manis hangat. Yang menarik
adalah gula untuk teh manis nya itu gula batu. Wah agak excited sih soalnya
udah lama gak liat gula batu. Terakhir waktu pulang ke rumah mbah di Klaten
waktu jaman SD minum pake gula batu. Dan harga nya gak mahal gak juga murah
sih, standar aja. Mungkin karena warung itu dekat dengan stasiun jadi gak
terlalu murah.
Soto Ayam sekitaran Stasiun Kutoarjo |
Selesai sarapan kami
melanjutkan perjalanan menuju terminal kutoarjo dengan berjalan kaki.Tadinya
kami kira terminalnya seperti terminal pada umumnya, banyak bus, luas, banyak
tukang dagang, ada papan penunjuk jurusan untuk bus. Ternyata saat sampai,
hanya seperti halte saja, lalu ada warung dan toilet. Wah ini terminal kecil
sekali. Tapi hati kami senang menunggu bus di terminal ini, melihat
pemandangan jalan yang sepi, jalan yang bersih, banyak anak sekolah ataupun
orang yang akan kepasar naik sepeda. (Hahahahaha bahagia itu sederhana
bro....).
Agak lama menunggu
akhirnya bus ke Magelang tiba juga. Kami naik bus seperti bus tigaperempat,
tapi ukurannya bus besar tanpa AC dan didalamnya sangat pernuh sekali. Isinya?
jangan tanya, berbagai macam orang didalamnya, ada yang akan pergi kepasar
dengan barang dagangannya, ada yang sepertinya mudik karena membawa tas besar,
ada yang memakai seragam sekolah, ada yang dari kami naik sampai kami turun
hanya membahas gemstone alias batu akik (karena lagi hits- hits nya waktu itu).
Tadinya kami berdiri tetapi ada dua orang bapak - bapak yang mempersilahkan kami
duduk padahal dia belum mau turun, ahh betapa ramahnya warga disini, mungkin
kami keliatan sekali seperti wisatawan lokal atau malah seperti orang mudik
hahahaha ntahlah, mereka juga tidak tahu kalau sebenarnya leluhur saya juga
asli orang sana hahahaha....
Bundaran Salaman |
Akhirnya kami sampai di
Bundaran Salaman, ada tugunya unik, jadinya jepret dulu deh.. Ceritanya
haus nih, akhirnya melipir, duduk, tengok - tengok ada yang jual dawet yang
enak dan seger banget, harganya cuma 3 ribu rupiah hahahaha
Dawet enak dan murmer di bundaran salaman |
Saat sedang duduk -
duduk menikmati segelas es dawet, tiba - tiba ada anak berseragam SMP
menghampiri saya.
"Mba, boleh saya
pinjam HP nya?"
(deg...wow kenapa ni
anak tiba - tiba datang mau pinjam hp).
Lalu aku tanya "Maaf
ya Dek, mau buat apa ya?" (agak kaget aja)
"buat sms teman
saya mba, saya dari Wonosobo janjian sama teman saya dari Magelang"
saya (makin kaget) : "
janjian mau ngapain?"
"saya janjian mau
daftar sekolah di SMA XYZ bareng teman saya (saya lupa nama sekolahnya apa), saya
gak punya HP jadi tadi dari rumah berangkat subuh udah sms teman saya pake HP
bapak saya mba. (Hiks langsung sedih sedih melow gimana gitu
dengernya).
Akhirnya saya pinjamkan
hp saya ke anak tersebut, dengan semangat dia langsung mengetik sms ke
temannya, yang saya heran dia hafal nomor temannya tersebut (amazing ya...saya
aja gak hafal nomor sendiri). Tidak lama kemudian temannya sampai dengan
sepeda motornya, ternyata cewek juga, tadinya saya kira cowok( hahahha
suuzon). Tidak lama kemudian kami naik bus ukuran seperti kopaja menuju
muntilan.
Kami melanjutkan
perjalanan dengan menggunakan bus sejenis kopaja atau bus tigaperempat. Setelah
menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam dari bundaran salaman akhirnya
kami sampai ke Pasar di sekitar pintu masuk Candi Borobudur. Kami
memutuskan untuk naik andong (delman) menuju penginapan kami yaitu Villa
Cempaka. Awalnya kami mengira lokasi penginapan tersebut jauh, ternyata sangat
dekat sekali.
Sampai di penginapan
kami langsung check in. Kami istirahat sebentar lalu keluar jalan – jalan
sekitar gerbang candi Borobudur tetep dimanapun makannya adalah mie ayam
(makanan favorit yang menurut saya adalah makan terenak didunia) hahaha...Villa Cempaka yang nyaman tempat kami menginap
Lanjut
ke Postingan Selanjutnya ya....
|