Selasa, Desember 22, 2015

Jakarta Menuju Magelang

  No comments    
categories: ,
Hi Traveller!
Saya mau share nih, sebenernya ini very very latepost tentang kunjungan saya dan suami saya ke sebuah kota kecil nan elok yaitu Kabupaten Magelang. Dalam rangka bulan madu sekalian wisata bebatuan yang sangat keren.
Apa yang anda pikirkan jika mendengar kata magelang? 
Hanya ada Candi Borobudur?
Dan anda salah besar.....hahahaha
Saya dan suami yang berada disana selama 4 hari saja tidak bisa menjelajah semua tempat wisata yang keren disana.

1. Perjalanan dari Jakarta menuju Muntilan


Peron Stasiun Kutoarjo
Kami berkunjung ke Kabupaten Magelang benar- benar backpacer. Malah tadinya suami berencana mengajak keliling ke beberapa kota di Jawa Tengah dengan niat tidak perlu booking hotel karena dia pikir kami akan tidur saat diperjalanan atau kereta saja (hiks parah banget) hahahaha. 
Tapi ternyata kenyataan gak separah rencana awal kok. Kami booking penginapan yang bagus, unik, etnik dan keren  dan posisinya yang sangat strategis dekat dengan Candi Borobudur.
Oke mulai dari perjalanan ya, kami berangkat naik kereta ekonomi Progo pricenya cuma IDR 75K per orang, buat pulangnya IDR 80K per orang dengan kereta Kutojaya Utara. Nih penampakan e - ticketnya. Kami berangkat dari Stasiun Pasar Senen malam hari dan sampai di tujuan sebelum subuh. Murah meriah dan seru naik kereta ekonomi walaupun agak pegel sih, dan akhirnya kami sampai di Stasiun Kutoarjo.
Walaupun bapak saya asli Purworejo tapi jujur ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Stasiun Kutoarjo. Stasiun nya tidak terlalu besar, tetapi lumayan lengkap fasilitasnya dan bersih. Musholanya bersih dan nyaman, sepoi - sepoi adem karena design nya terbuka.

Kami sampai di Stasiun Kutoarjo saat masih masih subuh, udaranya dingin dan sejuk, hawanya sangat berbeda dengan di Jakarta atau Bekasi (yaiyalah....), atau mungkin karena ini tanah kelahiran leluhur saya dari keluarga Bapak (apasih sok - sok hubung - hubungin).

Stasiun Kutoarjo
Lanjut keluar dari stasiun, saya kira diluar stasiun itu adalah jalan raya seperti kebanyakan stasiun di Jakarta, ternyata jalanan kecil mirip jalanan komplek perumahan dan tidak terlalu padat. 
Keluar pagar stasiun kami langsung disambut oleh pemandangan abang-abang becak dan abang-abang ojek yang berjejer dengan sigap menawarkan jasa ojek dan becaknya kepada kami. Kami hanya tersenyum berlaga cuek sotoy hahahaha karena memang rencana awal kami akan jalan kaki saja ke terminal kutoarjo (padahal kami berdua juga belum tau seberapa jauh jarak dari stasiun ke terminal).

Perut terasa lapar, akhirnya kami memutuskan untuk mampir di warung tidak jauh dari stasiun Kutoarjo. Kami memesan soto ayam bening plus teh manis hangat. Yang menarik adalah gula untuk teh manis nya itu gula batu. Wah agak excited sih soalnya udah lama gak liat gula batu. Terakhir waktu pulang ke rumah mbah di Klaten waktu jaman SD minum pake gula batu. Dan harga nya gak mahal gak juga murah sih, standar aja. Mungkin karena warung itu dekat dengan stasiun jadi gak terlalu murah.
Soto Ayam sekitaran Stasiun Kutoarjo
Selesai sarapan kami melanjutkan perjalanan menuju terminal kutoarjo dengan berjalan kaki.Tadinya kami kira terminalnya seperti terminal pada umumnya, banyak bus, luas, banyak tukang dagang, ada papan penunjuk jurusan untuk bus. Ternyata saat sampai, hanya seperti halte saja, lalu ada warung dan toilet. Wah ini terminal kecil sekali. Tapi hati kami senang menunggu bus di terminal ini, melihat pemandangan jalan yang sepi, jalan yang bersih, banyak anak sekolah ataupun orang yang akan kepasar naik sepeda. (Hahahahaha bahagia itu sederhana bro....).

Agak lama menunggu akhirnya bus ke Magelang tiba juga. Kami naik bus seperti bus tigaperempat, tapi ukurannya bus besar tanpa AC dan didalamnya sangat pernuh sekali. Isinya? jangan tanya, berbagai macam orang didalamnya, ada yang akan pergi kepasar dengan barang dagangannya, ada yang sepertinya mudik karena membawa tas besar, ada yang memakai seragam sekolah, ada yang dari kami naik sampai kami turun hanya membahas gemstone alias batu akik (karena lagi hits- hits nya waktu itu). Tadinya kami berdiri tetapi ada dua orang bapak - bapak yang mempersilahkan kami duduk padahal dia belum mau turun, ahh betapa ramahnya warga disini, mungkin kami keliatan sekali seperti wisatawan lokal atau malah seperti orang mudik hahahaha ntahlah, mereka juga tidak tahu kalau sebenarnya leluhur saya juga asli orang sana hahahaha.... 
Bundaran Salaman
Akhirnya kami sampai di Bundaran Salaman, ada tugunya unik, jadinya jepret dulu deh.. Ceritanya haus nih, akhirnya melipir, duduk, tengok - tengok ada yang jual dawet yang enak dan seger banget, harganya cuma 3 ribu rupiah hahahaha


Dawet enak dan murmer di bundaran salaman

Saat sedang duduk - duduk menikmati segelas es dawet, tiba - tiba ada anak berseragam SMP menghampiri saya.
"Mba, boleh saya pinjam HP nya?"
(deg...wow kenapa ni anak tiba - tiba datang mau pinjam hp).
Lalu aku tanya "Maaf ya Dek, mau buat apa ya?" (agak kaget aja)
"buat sms teman saya mba, saya dari Wonosobo janjian sama teman saya dari Magelang"
saya (makin kaget) : " janjian mau ngapain?"
"saya janjian mau daftar sekolah di SMA XYZ bareng teman saya (saya lupa nama sekolahnya apa), saya gak punya HP jadi tadi dari rumah berangkat subuh udah sms teman saya pake HP bapak saya mba. (Hiks langsung sedih sedih melow gimana gitu dengernya).
Akhirnya saya pinjamkan hp saya ke anak tersebut, dengan semangat dia langsung mengetik sms ke temannya, yang saya heran dia hafal nomor temannya tersebut (amazing ya...saya aja gak hafal nomor sendiri). Tidak lama kemudian temannya sampai dengan sepeda motornya, ternyata cewek juga, tadinya saya kira cowok( hahahha suuzon). Tidak lama kemudian kami naik bus ukuran seperti kopaja menuju muntilan.
Kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus sejenis kopaja atau bus tigaperempat. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam dari bundaran salaman akhirnya kami sampai ke Pasar di sekitar pintu masuk Candi Borobudur. Kami memutuskan untuk naik andong (delman) menuju penginapan kami yaitu Villa Cempaka. Awalnya kami mengira lokasi penginapan tersebut jauh, ternyata sangat dekat sekali.
Sampai di penginapan kami langsung check in. Kami istirahat sebentar lalu keluar jalan – jalan sekitar gerbang candi Borobudur tetep dimanapun makannya adalah mie ayam (makanan favorit yang menurut saya adalah makan terenak didunia) hahaha...
Villa Cempaka yang nyaman tempat kami menginap


Lanjut ke Postingan Selanjutnya ya.... 

0 comments:

Posting Komentar