Salah satu moda transportasi yang banyak digunakan masyarakat di Jabodetabek adalah KRL (Commuter Line). Pasti banyak diantara pembaca merupakan salah satu pengguna moda transportasi tersebut. Walau daerah tempat tinggal saya termasuk yang di jangkau oleh KRL, namun saya sendiri belum terlalu lama sebagai pengguna KRL.
Pertama kali naik KRL saat menghadiri acara pengajian yang diselenggarakan oleh Hijabers Community pada tahun 2011 di Masjid Cut Mutia Menteng, karena lokasinya yang sangat dekat dengan stasiun Gondangdia. Saat itu KRL masih menggunakan tiket kertas, dan masih menggunakan sistem pengecekan tiket diatas KRL oleh petugas. Saat itu saya belum memilih KRL sebagai transportasi dari rumah orang tua di Bekasi menuju kantor di Jakarta. Saya masih setia sebagai busmania, karena merasa belum berani naik KRL, masih banyak takutnya takut salah kereta, takut salah jalur, takut salah gerbong , takut dengan bingung rutenya , takut kebablasan, takut gak tau jalan dari stasiun ke kantor, pokoknya saat itu saya masih cupu dan belum berani naik KRL.
Sampai pada suatu hari di pertengahan tahun 2013 saya di tempatkan di suatu projek yang mengharuskan saya pulang larut malam hampir setiap hari. Lokasi projek saya saat itu sangat tidak strategis untuk jangkauan Bus dari Bekasi (daerah Jayakarta). Mau tidak mau untuk bisa pulang ke Bekasi dengan menggunakan bus, saya harus sampai sebelum pukul 9 malam di terminal pasar senen, jika sudah lewat dari jam 9 saya terpaksa harus naik taksi sampai rumah karena sudah tidak ada bus lagi (kebayang dong ya ongkos taksi Jayakarta-Bekasi Timur kalau setiap hari pulang malam). Akhirnya banyak teman yang menyarankan saya untuk naik KRL, tapi ya itu saya hanya bilang "iya nanti dicoba" sebenarnya takut mencoba kalau sendirian.
Akhirnya ada orang baru masuk ke projek dan rumahnya sama-sama di Bekasi dan kebetulan dia naik KRL. Akhirnya ada teman juga, Alhamdulillah bisa mencoba naik KRL tanpa kelihatan kalau pertama naik, tanpa kelihatan norak.
Dirasa - rasa ternyata enak sekali naik KRL, selain biaya yang sangat murah jika dibandingkan dengan bus, kita tidak perlu menghadapi kemacetan-kemacetan tol lingkar dalam kota yang bikin mual dan pusing. Nah sejak pertengahan 2013 hingga saat ini saya adalah pengguna setia KRL Jabodetabek.
Berikut ini hal-hal yang tidak asing para pengguna KRL:
1. Kartu Multitrip dan THB
Saat ini, untuk masuk ke stasiun harus melalui gate, dan untuk melewatinya kita harus melakukan tapping bisa menggunakan Kartu Multitrip, Flazz e-money dkk, ataupun THB sebagai pengganti tiket. Tentunya dengan saldo didalamnya. Dan masing-masing kartu mempunyai syarat dan ketentuan masing-masing.
Kartu Multitrip
|
Patikan kita menunggu KRL pada peron/jalur yang benar, biasanya sudah ada papan petunjuk peron, jika masih bingung jangan malu-malu untuk bertanya kepada petugas.
Peron |
Pastikan untuk naik KRL sesuai dengan tujuan, misal jika kita dari Bogor ingin ke Cikini pastikan anda naik KRL jurusan Jakarta Kota, bukan ke Tanah Abang. Tetapi jika sudah terlanjur naik jurusan Tanah Abang, masih bisa transit berganti kereta di Stasiun Manggarai.
4. Transit
Tidak semua stasiun menyediakan semua jurusan, misal dari Bekasi hanya menyediakan jurusan ke Jakarta Kota, jadi jika kita ingin turun di stasiun sudirman maka kita bisa naik kereta arah jakarta kota dari bekasi kemudian transit di manggarai, lalu naik lagi jurusan duri atau tanah abang dan turun di stasiun Sudirman.
5. Tempat Duduk Prioritas
Biasanya pada setiap gerbong, disediakan 3 bangku di kedua sisi gerbong yang memang di peruntukkan untuk Ibu Hamil, Ibu membawa balita, lansia dan kaum disabilitas. Pastikan anda tidak menggambil hak mereka untuk duduk di tempat yang memang di sediakan untuk mereka.
Tempat duduk prioritas |
Tidak setiap saat KRL ramah pada pengunjung, misalnya pada jam padat, biasanya jam berangkat dan jam pulang kantor. Jangankan untuk duduk, sudah bisa masuk ke gerbong saja sudah bersyukur.
KRL di jam padat |
Ini adalah hal yang membuat jadwal KRL menjadi terhambat, sehingga Kereta Tertahan atau Kereta Anjlok merupakan hal yang paling membuat kesal para KRL Mania.
8. Gerbong Wanita
Gerbong ini terdapat di gerbong paling depan dan paling belakang KRL, dikhususkan untuk penumpang wanita. Banyak yang bilang merupakan gerbong terganas di KRL.
Gerbong wanita ( tapi ada kakek - kakek hahaha) |
Bagi pengguna setia KRL Jabodetabek yang setiap hari menggunakan jasa KRL, pasti otomatis sudah menentukan akan naik kereta dengan jadwal keberangkatan sesuai dengan perkiraan kapan bisa sampai ke tempat tujuan tepat waktu setiap harinya. Biasanya disetiap statiun ada yang bertugas mengumumkan sudah sampai dimana kereta selanjutnya yang akan tiba di stasiun tersebut.
Dan masih banyak lagi istilah bahkan hal-hal unik yang belum saya bahas yang sering kita jumpai jika naik KRL. Jika ada tambahan dari para pengguna setia jasa KRL monggo di share, dan semoga berguna bagi yang belum pernah naik KRL. ^ ^
Belum pernah ngrasain naik KRL mbak. Karna emang di kota aku belum ada KRL.
BalasHapusItu maksudnya gerbong wanita adalah gerbong terpanas apa ya mbak ?? :O
Terganas beneran kok, ayok ka kalo ke jakarta jangan lupa ya cobain naik ke krl, tapi inget jangan salah naik ke gerbong wanita bisa disorakin emak-emak didalemnya nanti wakakakak
HapusAku paling males klo transit
BalasHapusMisal di tanabang dah lancar, tuk menuju tangerang kudu transit di duri
Eehh di duri ngetemnya luamaaa pol, jadi dari jalur 1 dan 2 akhirnya nurunin penumpang yg akhirnya jadi tumpuk undung jadi satu, trus mak brul masuk kereta tangerang mua wkkkk
iyah mba sama, au paling males kalo dari bekasi mau ke sudirman otomatis transit manggarai, itu nunggunya agak lama, pas mau naik susah banget karena udah penuh dari stasiun stasiun sebelumnya >.<
HapusWaduh sampe nurunin penumpang ya mba? wakakkaaka kalo penumpang dari bogor atau bekasi yang digituin bisa sumpah serapah ke masisnisnya hahahhaha
Iya gerbong wanita emang ganas dan buas. Saya pas hamil mendingan naik gerbong non wanita biar dikasi tempat duduk prioritas :D
BalasHapusBanget mba, sering banget aku liat ibu-ibu yag jelas-jelas hamil gak dikasih temapt duduk prioritas malah disuruh pindah ke gerbong campur >.<
Hapus